Fawasdafa, Wega Aji (2019) REST AREA KAWASAN WISATA BREKSI DI KABUPATEN SLEMAN. S1 thesis, Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

[thumbnail of Wega Aji  Fawasdafa]
Preview
Text (Wega Aji Fawasdafa)
150116055_Bab 0.pdf

Download (410kB) | Preview
[thumbnail of 150116055_Bab 1.pdf]
Preview
Text
150116055_Bab 1.pdf

Download (324kB) | Preview
[thumbnail of 150116055_Bab 2.pdf]
Preview
Text
150116055_Bab 2.pdf

Download (444kB) | Preview
[thumbnail of 150116055_Bab 3.pdf]
Preview
Text
150116055_Bab 3.pdf

Download (868kB) | Preview
[thumbnail of 150116055_Bab 4.pdf] Text
150116055_Bab 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (606kB)
[thumbnail of 150116055_Bab 5.pdf] Text
150116055_Bab 5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[thumbnail of 150116055_Bab 6.pdf]
Preview
Text
150116055_Bab 6.pdf

Download (724kB) | Preview

Abstract

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) adalah sebuah daerah otonomi
setingkat propinsi di Indonesia dengan ibukota propinsinya adalah
Yogyakarta, sebuah kota dengan berbagai predikat, baik dari sejarah
maupun potensi yang ada, seperti sebagai kota perjuangan, kota
kebudayaan, kota pelajar, dan kota pariwisata. Sebutan Yogyakarta sebagai
kota pariwisata menggambarkan potensi propinsi ini dalam kacamata
kepariwisataan. Yogyakarta adalah daerah tujuan wisata terbesar kedua
setelah Bali. Berbagai jenis obyek wisata dikembangkan di wilayah ini,
seperti wisata alam, wisata sejarah, wisata budaya, wisata pendidikan,
bahkan wisata belanja.
Kota terus berkembang seiring berjalannya waktu. Banyak bangunan�bangunan baru bermunculan untuk menunjang kegiatan di dalam perkotaan.
Namun, perkembangan kota yang terlalu pesat menyebabkan tidak
terkontrolnya pertumbuhan bangunan-bangunan baru. Berbagai gaya
arsitektural muncul dalam kota sebagai bentuk nyata perkembangan kota
yang tidak mau kalah dengan kota-kota lain disekitarnya dan sebagai bentuk
modernisasi kota itu. Perkembangan kota yang seperti itu menyebabkan
kecemasan karena bangunan-bangunan lama yang memiliki nilai sejarah
atau yang menjadi ciri khas suatu kota bisa hilang karena adanya bangunan
baru dengan keseragaman dan globalisasi dalam desain yang pada akhirnya
merusak karakter lingkungan kota itu.
Untuk pengolahan yang akan dilakukan dengan konsep vernakular
yaitu melalui pengolahan fasad dan pengolahan tata ruang luar. Pengolahan
fasade merupakan pengolahan ekspresi visual sehingga menjadi yang paling
terlihat. Tata ruang luar merupakan komposisi peletakan bangunan dan
pengolahan site yang juga dapat mempresentasikan konsep vernakular
sebuah kawasan kepada pengunjung melalui suasana dan visual.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Yogyakarta, Perkembangan Kota, Vernakula
Subjects: Arsitektur > Lingkungan Kawasan
Penelitian Dosen > Arsitektur > Lingkungan Kawasan
Divisions: Fakultas Teknik > Program Studi Arsitektur
Depositing User: Editor 3 uajy
Date Deposited: 14 Apr 2023 06:22
Last Modified: 14 Apr 2023 06:22
URI: https://repository.uajy.ac.id/id/eprint/28839

Actions (login required)

View Item
View Item