YUNANTO, AGUNG (2019) PEMODELAN JALAN SATU ARAH MENGGUNAKAN SOFTWARE VISSIM (STUDI KASUS JALAN MATARAM, YOGYAKARTA). S1 thesis, UAJY.

[thumbnail of HALAMAN JUDUL]
Preview
Text (HALAMAN JUDUL)
TS16211 0.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of BAB I]
Preview
Text (BAB I)
TS16211 1.pdf

Download (528kB) | Preview
[thumbnail of BAB II] Text (BAB II)
TS16211 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (299kB)
[thumbnail of BAB III] Text (BAB III)
TS16211 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (799kB)
[thumbnail of BAB IV] Text (BAB IV)
TS16211 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (418kB)
[thumbnail of BAB V]
Preview
Text (BAB V)
TS16211 5.pdf

Download (3MB) | Preview

Abstract

Untuk mengatasi masalah kemacetan Jalan Malioboro, Pemerintah Daerah
Istimewa Yogyakarta membuat kebijakan bahwa Jalan Malioboro hanya dapat dilalui
oleh angkutan umum dan tradisional. Hal tersebut membuat manajemen lalu lintas di
sekitarnya berubah menjadi rute melingkar yaitu Jalan Mayor Suryotomo sampai
dengan Jalan Mataram menjadi satu arah dari selatan ke utara, Jalan Abu Bakar Ali
sampai dengan Jalan Pasar Kembang menjadi satu arah dari timur ke barat, Jalan
Gandekan sampai dengan Jalan Bhayangkara menjadi satu arah dari utara ke selatan
Oleh karena itu diadakan penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui kinerja jalan
Jalan Mataram saat kebijakan tersebut berlaku.
Pengambilan data dilakukan pada hari kerja yaitu Senin 18 Maret 2019 yang
dibagi dalam 3 sesi pengamatan. Sesi pagi (pukul 06.00 - 08.00 WIB), siang (pukul
12.00 - 14.00 WIB), dan sore (pukul 16.00 - 18.00 WIB). Data yang diambil berupa
volume kendaraan, kecepatan kendaraan, lebar jalan, kondisi lingkungan, hambatan
samping, dan jumlah penduduk Data volume kendaraan tertinggi diperoleh pada
pengamatan sesi pagi pukul 06.00 -07.00 WIB sebesar 5308 kendaraan/jam. Data yang
diperoleh digunakan sebagai analisis untuk mengetahui kinerja Jalan Mataram.
Analsisis dilakukan menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997 dan
software Vissim.
Analisis dilakukan dalam 3 kondisi jalan yang diasumsikan terjadi saat
kebijakan tersebut dilaksanakan. Dari hasil analisis diperoleh bahwa pada kondisi 1
(eksisting) Jalan Mataram pada jam puncak pagi memiliki DJ yang rendah yaitu sebesar
0,54 dan pada kondisi 2 (Volume Mataram Eksisting + Volume Gandekan ke Pasar
Kembang) nilai DJ= 0,67 yang berarti masih dalam angka aman yaitu <0,75 sehingga
mampu melayani arus lalu lintas setelah penambahan volume kendaraan dari Jalan
Gandekan. Pada kondisi 3 (satu arah) Nilai DJ menurun diakibatkan oleh volume
kendaraan dari arah utara ke selatan tidak boleh melintas di Jalan Mataram menjadi
0,33. Sehingga pada saat jalan Mataram menjadi satu arah berdampak baik pada Jalan
Mataram karena menjadi lenggang. Pada kondisi 1 volume tertinggi sebesar 5308
kendaraan/jam, pada kondisi 2 sebesar 6429 kendaraan/jam, sedangkan pada kondisi 3
volume terbesar adalah 3714 kendaraan/jam.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Kemacetan, satu arah, vissim, derajat kejenuhan, volume.
Subjects: Sipil > Transportasi
Sipil > Transportasi
Divisions: Fakultas Teknik > Program Studi Teknik Sipil
Depositing User: Users 5930 not found.
Date Deposited: 16 Jan 2020 03:09
Last Modified: 16 Jan 2020 03:09
URI: https://repository.uajy.ac.id/id/eprint/20941

Actions (login required)

View Item
View Item