ADNANTO, HUGO IVAN KUS (2019) PENGARUH FLY ASH TERHADAP SIFAT MEKANIK BETON PADA BETON SERAT MEMADAT MANDIRI. S1 thesis, UAJY.

[thumbnail of HALAMAN JUDUL]
Preview
Text (HALAMAN JUDUL)
TS15921 0.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of BAB I]
Preview
Text (BAB I)
TS15921 1.pdf

Download (277kB) | Preview
[thumbnail of BAB II] Text (BAB II)
TS15921 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (282kB)
[thumbnail of BAB III] Text (BAB III)
TS15921 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (339kB)
[thumbnail of BAB IV] Text (BAB IV)
TS15921 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (631kB)
[thumbnail of BAB V] Text (BAB V)
TS15921 5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (236kB)
[thumbnail of BAB VI]
Preview
Text (BAB VI)
TS15921 6.pdf

Download (3MB) | Preview

Abstract

Fly ash merupakan limbah sisa pembakaran batu bara yang berasal dari
Pembangkit Listrik Tenaga Uap. Limbah ini dapat dimanfaatkan sebagai filler pada
campuran beton dan sebagai bahan subtitusi semen sehingga penggunaan semen
dapat dikurangi. Beton serat merupakan inovasi beton yang dibuat untuk
menanggulangi kuat tarik beton yang lemah. Salah satu bahan yang bisa dijadikan
serat pada campuran beton adalah kawat bendrat. Namun, apabila serat kawat
bendrat digunakan, workability campuran beton dapat menurun. Solusi dari
masalah ini adalah dengan menambahkan bahan tambah berupa superplasticizer.
Superplasticizer mampu mengubah beton normal menjadi beton memadat mandiri
atau self compacting concrete (SCC).
Penelitian ini akan menguji pengaruh fly ash terhadap beton memadat
mandiri yang mengandung serat kawat bendrat. Variasi benda uji yang digunakan
adalah beton memadat mandiri tanpa serat dan tanpa fly ash (BSCC), beton serat
memadat mandiri dengan kadar fly ash 0% (BSC0), 5% (BSC5), 10% (BSC10),
15% (BSC15), dan 20% (BSC20). Selain itu, penelitian ini juga membandingkan
sifat beton segar dan sifat mekanik antara beton yang diberi serat kawat bendrat
dengan volume fraksi 0,5% dengan beton yang tidak diberi serat kawat bendrat.
Pengujian beton segar meliputi flow ability, viscocity, dan passing ability,
sedangkan pengujian sifat mekanik beton meliputi kuat tekan, modulus elastisitas,
dan kuat tarik belah. Seluruh pengujian sifat mekanik beton dilaksanakan ketika
umur beton 28 hari.
Hasil pengujian beton segar menunjukkan bahwa penambahan serat kawat
bendrat dengan volume fraksi 0,5% berakibat pada tidak lolosnya beton segar
dalam pengujian passing ability dan menurunkan nilai workability beton. Pada
pengujian kuat tekan dan modulus elastisitas, penggunaan serat kawat bendrat
justru menurunkan nilai kuat tekan dan modulus elastisitas beton, sedangkan
penggunaan fly ash dapat meningkatkan nilai kuat tekan dan modulus elastisitas.
Titik optimum dicapai pada beton yang menggunakan fly ash dengan kadar 10%
dari berat semen dengan kuat tekan sebesar 42,13 MPa. Nilai kuat tekan beton dan
modulus elastisitas tertinggi terdapat pada beton BSCC sebesar 47,97 MPa dan
31440 MPa, sedangkan nilai kuat tekan beton dan modulus elastisitas terendah
terdapat pada beton BSC20 sebesar 38,00 MPa dan 22976 MPa. Penambahan serat
kawat bendrat meningkatkan nilai kuat tarik belah. Sebaliknya, penambahan variasi
kadar fly ash justru mengurangi nilai kuat tarik walaupun tidak signifikan. Nilai
kuat tarik belah tertinggi terdapat pada beton BSC0 sebesar 4,30 MPa, sedangkan
nilai kuat tarik belah terendah terdapat pada beton BSCC sebesar 3,40 MPa.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Beton serat, beton memadat mandiri, kawat bendrat, kuat tekan, kuat tarik, modulus elastisitas, workability, fly ash
Subjects: Sipil > Struktur
Sipil > Struktur
Divisions: Fakultas Teknik > Program Studi Teknik Sipil
Depositing User: Users 5930 not found.
Date Deposited: 12 Nov 2019 02:40
Last Modified: 12 Nov 2019 02:40
URI: https://repository.uajy.ac.id/id/eprint/20679

Actions (login required)

View Item
View Item